Rabu, 01 Februari 2012

Wilbur Ramirez BinMan London dan Imam Syaffi BinMan Indonesia (Jakarta)

BinMan adalah istilah nama untuk tukang pengangkut sampah
Setiap hari Imam Syaffi bekerja keras keliling dirumah-rumah masyarakat, untuk mengambil sampah. Pekerjaan ini begitu sulit dan keras di tengah-tengah kota metropolitan Jakarta. Hampir tidak ada yang memisahkan daur ulang. Limbah rumah tangga, makanan, plastik dan taman stek semua berakhir di campuran dan kliring itu kembali bekerja di panas terik. Keranjang Imam berukuran besar seperti ukuran bak mandi besar tapi tiga kali lebih tinggi. "Imam works double hard" kata Wilbur Ramirez tukang sampah dari London, terengah-engah dalam kekaguman, dan keringat mengalir dari keningnya. Ini adalah pertama Wilbur dari 10 hari, mengalami kehidupan seorang kolektor sampah Jakarta, dia berkata "Ini merupakan hari yang berat berdarah dan aku bahkan tidak berpikir saya melakukan sehari penuh, dua dari tiga putaran dan aku seperti sekarat" Imam mengumpulkan sampah dari hampir 100 rumah, dibayar oleh asosiasi penduduk setempat '. Selama seminggu enam hari ia memperoleh 200.000 Indonesian Rupiah ($ 22 atau £ 14). "Pekerjaan ini lebih banyak menuntut fisik dari yang saya duga," kata Wilbur. "Kereta ini beratnya satu ton dan biasanya dimainkan oleh satu orang. Imam dan aku berkeringat seperti babi." Sebagian besar limbah Jakarta, sekitar 6.000 ton per hari, berakhir di ujung raksasa ini termasuk limbah dari putaran Imam. "Disini binman berkaki telanjang" kata Wilbur ngeri."Ada kaca, ada segala sesuatu di sana kaki pria ini harus seperti kulit badak.." Pekerjaan sebagai binman hanya dibayar Rp.3000,- dengan bayaran yang mini, tetapi resikonya besar jika terdapat kesalahan seperti, Jika ada keluhan masyarakat yang sampahnya ketinggalan satu kantong saja, asosiasi masyarakat sudah menegaskan bahwa dia akan di pecat dan masih ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan, jadi Imam takut akan kehilangan pekerjaan ini. Dia rela bekerja menjadi tukang angkut sampah sampai mendaur ulang sampah yang dibawanya untuk makan anak dan istrinya. Sedangkan tukang sampah diluar negeri semuanya disediakan alat untuk mengangkut samaph agar tidak terlalu berat dan gajinyapun setiap bulan mencapai Rp. 3.000.000,- ungkapan istri Imam Windi "Kami tidak punya uang banyak, tapi aku masih senang karena suami saya bekerja keras untuk merawat saya dan anak saya," kata Windi. "Meskipun dia bekerja dengan sampah, ia pantas diperlakukan dengan hormat Dia mungkin seorang pria bin tapi. Ia masih seorang manusia."

3 komentar:

  1. This is a big story but not too many people covering it. I like the story because of the London - Jakarta connection, because it all took place on my street, and because Wilbur is such a funny, inspiring guy.

    I also dig his last name -- Ramirez. It's a common last name in the Caribbean, but it sounds cool out of context. The man's a singer and here's the link to his new band.
    http://www.ramireztheband.com/listen.html

    And here's the link to my tukang sampang London:

    http://wp.me/prHbX-Uy

    BalasHapus
    Balasan
    1. waow you know this news more than me, especially about Wilbur Ramirez.
      so you ever met him??

      actually I heard this news from radio, then I wanted to know it deeper so I was browsing and intersted, finally published it.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus